Std deviasi pada matlap

Std deviasi pada matlap

Std deviasi pada matlap

Hello kawan blogger, kali ini saya akan membahas tentang nilai std deviasi pada matlap, saya menghitung std deviasi menggunakan program matlap. Matlab merupakan software yang digunakan untuk perhitungan komputasi numerik yang tingkat akurasinya sangat baik. Biasanya software ini digunakan dalam perhitungan yang membutuhkan tingkat presisi yang sangat tinggi seperti bidang computer, mesin, dan lain-lain.



variansi merupakan salah satu ukuran sebaran yang paling sering digunakan dalam berbagai analisis statistika. Standar deviasi merupakan akar kuadrat positif dari variansi. Secara umum, variansi dirumuskun sabagai

Hello kawan blogger, kali ini saya akan membahas tentang nilai std deviasi pada matlap, saya menghitung std deviasi menggunakan program matlap. Matlab merupakan software yang digunakan untuk perhitungan komputasi numerik yang tingkat akurasinya sangat baik. Biasanya software ini digunakan dalam perhitungan yang membutuhkan tingkat presisi yang sangat tinggi seperti bidang computer, mesin, dan lain-lain.



variansi merupakan salah satu ukuran sebaran yang paling sering digunakan dalam berbagai analisis statistika. Standar deviasi merupakan akar kuadrat positif dari variansi. Secara umum, variansi dirumuskun sabagai

Std deviasi pada matlap

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcNQjfkeUQQ7x-EVya9KV-bNRxEnCFacdf6y0rfyQOD2PHAJOPiTfRwGgeTBJMk_rzjX4PpIdiz5dkDbXqb5ww9hHe0Qpvs-h2G-U9OzDBj74BJBB9Oj9knzbXjJYOYULueWvU6Y2T8RA/s72-c/Gambar23.bmp

Mencari Nilai Mean pada Matlap

Mencari Nilai Mean pada Matlap

Mencari Nilai Mean pada Matlap

Selamat sore kawan, kali ini saya akan membahas tentang nilai rata rata pada matlap, saya menghitung rata rata menggunakan program matlap. Matlab merupakan software yang digunakan untuk perhitungan komputasi numerik yang tingkat akurasinya sangat baik. Biasanya software ini digunakan dalam perhitungan yang membutuhkan tingkat presisi yang sangat tinggi seperti bidang computer, mesin, dan lain-lain.

Sintax untuk matlap : " C = mean2(b) "

Contoh soal :
* Input = [1 2 3 4 5 6 7 8 9 10];
Input
Input = 1     2     3     4     5     6     7     8     9    10

* out put = 5.5000

Selamat sore kawan, kali ini saya akan membahas tentang nilai rata rata pada matlap, saya menghitung rata rata menggunakan program matlap. Matlab merupakan software yang digunakan untuk perhitungan komputasi numerik yang tingkat akurasinya sangat baik. Biasanya software ini digunakan dalam perhitungan yang membutuhkan tingkat presisi yang sangat tinggi seperti bidang computer, mesin, dan lain-lain.

Sintax untuk matlap : " C = mean2(b) "

Contoh soal :
* Input = [1 2 3 4 5 6 7 8 9 10];
Input
Input = 1     2     3     4     5     6     7     8     9    10

* out put = 5.5000

Mencari Nilai Mean pada Matlap

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizu79zoFi1-k_EV5s7UKGB5YewFh-aejQcmDFUrp4yFP3oSXGsjOoC2ldkuA7p1sijHO2RSwoUpFftWAa6MzW8kkyyEIgwy7HJNewPg6q1QfYZYpGDZrAuow855pXemsnrdDgYDQxHUeY/s72-c/rata.jpeg

Cara reset printer Canon MP 140, 145, 160

Cara reset printer Canon MP 140, 145, 160

Cara reset printer Canon MP 140, 145, 160

Tips mengatasi code error canon MP 140,145,160

1. Matikan printer(pastikan kabel power masih terpasang), tekan dan tahan tombol STOP/RESET kemudian tekan dan tahan tombol ON/OFF dan lepas STOP/RESET,
kemudian tekan tombol STOP/RESET 2x
2. Lepaskan kedua tombol, sekarang printer dalam posisi SERVICE MODE (pada LCD printer muncul angka"0")
3. Setelah lampu on/off berwarna hijau, silahkan tekan tombol STOP/RESET sesuai dengan petunjuk berikut: (pilih salah satu di bawah ini)

di tekan 1x = lampu Orange nyala >untuk Service pattern print
di tekan 2x = lampu Hijau nyala >untuk EEPROM print
di tekan 3x = lampu Orange nyala >untuk EEPROM reset
di tekan 4x = Lampu Hijau Nyala >untuk Waste ink counter reset (E27 atau E8)

4. Matikan printer dan cabut kabel POWER.
5. Hidupkan kembali printer anda

tambahan :

Solusi Untuk Eror 16 atau E16 = Tekan Tahan Tombol Stop/Reset selama 5 detik kemudian lepaskan. Atau kalau belum berhasil gunakan cara ini = tekan tombol START, kemudian tunggu 2-3 detik kemudian tekan lagi tombol START

Tips mengatasi code error canon MP 140,145,160

1. Matikan printer(pastikan kabel power masih terpasang), tekan dan tahan tombol STOP/RESET kemudian tekan dan tahan tombol ON/OFF dan lepas STOP/RESET,
kemudian tekan tombol STOP/RESET 2x
2. Lepaskan kedua tombol, sekarang printer dalam posisi SERVICE MODE (pada LCD printer muncul angka"0")
3. Setelah lampu on/off berwarna hijau, silahkan tekan tombol STOP/RESET sesuai dengan petunjuk berikut: (pilih salah satu di bawah ini)

di tekan 1x = lampu Orange nyala >untuk Service pattern print
di tekan 2x = lampu Hijau nyala >untuk EEPROM print
di tekan 3x = lampu Orange nyala >untuk EEPROM reset
di tekan 4x = Lampu Hijau Nyala >untuk Waste ink counter reset (E27 atau E8)

4. Matikan printer dan cabut kabel POWER.
5. Hidupkan kembali printer anda

tambahan :

Solusi Untuk Eror 16 atau E16 = Tekan Tahan Tombol Stop/Reset selama 5 detik kemudian lepaskan. Atau kalau belum berhasil gunakan cara ini = tekan tombol START, kemudian tunggu 2-3 detik kemudian tekan lagi tombol START

Cara reset printer Canon MP 140, 145, 160

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-k8m4RUHcMN5RG1T77b96nC0Fv-wm5tmTWKdDUrAjNcKjtJfpFDHxvlvw-4PsfhpMTgvdTQwvwY9Xx2jTVAQH55gdhJ3D5MnDf0umSv8fy7LMQVQydF4hBzXHWP45XhpVPABemLWDIG0/s72-c/printer-canon-mp145.jpg

ERROR CODE CANON MP145/MP160

ERROR CODE CANON MP145/MP160

ERROR CODE CANON MP145/MP160

Code Error Canon :

E2-2 = tidak ada kertas (ASF)
E3-3 = Paper jam
E4 = tidak ada tinta/cartridge
E5-5 = ink cartridges tidak terpasang atau cartirdge yang terpasang salah (tidak compatibel)
E8 = absorber full, atau platen waste ink absorber full mita direset
E9 = hubungan ke digital camera / video camera tidak support
E14 = Ink cartridges whose destination are wrong
E15 = Ink cartridge tidak terpasang E16 - Ink remaining is unknown
E16 -E19 = masalah pada scan head alignment sheet
E22 = Carriage error
E23 = Paper feed error
E24 = Purge unit error (bagian cleaning head)
E25 = ASF(cam) sensor error
E26 = Internal temperature rise error
E27 = ink absorber full or platen waste ink absorber full > reset dengan toolsnya
E28 = Ink cartridge temperature rise error -
E29 = EEPROM error
E33 = Paper feed position error
E35 15 = USB Host VBUD overcurrent error - USB
E37 17 = motor driver tidak normal
E40 20 = hardware lain error
E42 22 = Scanner error

Code Error Canon :

E2-2 = tidak ada kertas (ASF)
E3-3 = Paper jam
E4 = tidak ada tinta/cartridge
E5-5 = ink cartridges tidak terpasang atau cartirdge yang terpasang salah (tidak compatibel)
E8 = absorber full, atau platen waste ink absorber full mita direset
E9 = hubungan ke digital camera / video camera tidak support
E14 = Ink cartridges whose destination are wrong
E15 = Ink cartridge tidak terpasang E16 - Ink remaining is unknown
E16 -E19 = masalah pada scan head alignment sheet
E22 = Carriage error
E23 = Paper feed error
E24 = Purge unit error (bagian cleaning head)
E25 = ASF(cam) sensor error
E26 = Internal temperature rise error
E27 = ink absorber full or platen waste ink absorber full > reset dengan toolsnya
E28 = Ink cartridge temperature rise error -
E29 = EEPROM error
E33 = Paper feed position error
E35 15 = USB Host VBUD overcurrent error - USB
E37 17 = motor driver tidak normal
E40 20 = hardware lain error
E42 22 = Scanner error

ERROR CODE CANON MP145/MP160

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh84A-L821QGwWxrmli-FMJwkYcZYJOdr9ETyoQM5gLjGnhdu6qZmc2YC79KhbfK3ZNatU0cNRW-TKU0QUrhbjPK25vvZIuBII17yaGHc-wJmVl6rvPXv8If1nobgui031WElpXrEwmUuw/s72-c/printer-canon-mp145.jpg

Konversi Cropped Image Menjadi Binary Image

Konversi Cropped Image Menjadi Binary Image

Konversi Cropped Image Menjadi Binary Image

Konversi Cropped Image Menjadi Binary Image Tahapan ini bertujuan untuk mengubah  image hasil cropping menjadi image dalam bentuk bilangan biner. Langkah ini dilakukan dengan menggunakan nilai threshold yang akan menjadi garis batas pengubahan suatu intensitas cahaya menjadi warna hitam atau putih. Nilai entri matriks (yang mewakili suatu intensitas cahaya) akan diubah menjadi warna hitam apabila berada di bawah nilai  threshold, dan begitu sebaliknya yaitu diubah menjadi warna putih apabila berada di atas nilai threshold tadi. Fungsi MATLAB untuk melakukan konversi dimulai dengan menentu-kan level nilai threshold (menggunakan metode Otsu [9]) dengan perintah graythresh sebagai berikut:

level = graythresh(crop);

Output dari perintah ini adalah suatu nilai yang berada dalam range 0-1. Binary image didapat dengan menerapkan perintah ~im2bw terhadap input bernama crop, dan perintahnya adalah:

binary = ~im2bw(crop,level-0.17); 

Angka 0,17 didapat dengan cara  trial and error, dimana angka ini memnberikan hasil yang terbaik.
Gambar 6a menunjukkan hasil dari proses konversi tersebut.

Konversi Cropped Image Menjadi Binary Image Tahapan ini bertujuan untuk mengubah  image hasil cropping menjadi image dalam bentuk bilangan biner. Langkah ini dilakukan dengan menggunakan nilai threshold yang akan menjadi garis batas pengubahan suatu intensitas cahaya menjadi warna hitam atau putih. Nilai entri matriks (yang mewakili suatu intensitas cahaya) akan diubah menjadi warna hitam apabila berada di bawah nilai  threshold, dan begitu sebaliknya yaitu diubah menjadi warna putih apabila berada di atas nilai threshold tadi. Fungsi MATLAB untuk melakukan konversi dimulai dengan menentu-kan level nilai threshold (menggunakan metode Otsu [9]) dengan perintah graythresh sebagai berikut:

level = graythresh(crop);

Output dari perintah ini adalah suatu nilai yang berada dalam range 0-1. Binary image didapat dengan menerapkan perintah ~im2bw terhadap input bernama crop, dan perintahnya adalah:

binary = ~im2bw(crop,level-0.17); 

Angka 0,17 didapat dengan cara  trial and error, dimana angka ini memnberikan hasil yang terbaik.
Gambar 6a menunjukkan hasil dari proses konversi tersebut.

Konversi Cropped Image Menjadi Binary Image

Intensity Adjustment

Intensity Adjustment

Intensity Adjustment

Intensity adjusment bekerja dengan cara melakukan pemetaan linear terhadap nilai intensitas pada histogram awal menjadi nilai intensitas pada histogram yang baru.

Perintah umum untuk melakukan pemetaan linear tersebut adalah:
J = imadjust(I,[low_in,high_in),[low_out,high_out])
dimana :
low_in   merupakan nilai intensitas yang akan dipetakan sebagai low_out high_in merupakan nilai intensitas yang akan dipetakan sebagai high_out


citra rice.tif di samping memiliki nilai kekontrasan yang rendah. Berdasarkan histogramnya, dapat diketahui bahwa citra ini tidak memiliki piksel dengan intensitas di bawah 40 dan di atas 225. Untuk memperbaikinya, kita dapat memetakan histogram secara linear sehingga diperoleh sebuah citra baru yang memiliki rentang histogram antara 0 hingga 255.

Perintah untuk melakukan intensity adjustment:

I=imread(‘rice.tif’); J=imadjust(I,[0.15 0.9],[0 1]); figure,imshow(I); figure,imhist(I); figure,imshow(J); figure,imhist(J);




Histogram Equalization

Teknik  histogram  equalization bertujuan  untuk  menghasilkan  suatu  citra  keluaran  yang memiliki nilai histogram yang relatif sama.
Contoh perintah untuk melakukan histogram equalization:

I=imread(‘rice.tif’); J=histeq(I); figure,imshow(I); figure,imhist(I); figure,imshow(J); figure,imhist(J);


Thresholding

Thresholding merupakan proses pemisahan piksel-piksel berdasarkan derajat  keabuan yang dimilikinya. Piksel yang memiliki derajat keabuan lebih kecil dari nilai batas yang ditentukan akan diberikan nilai 0, sementara piksel yang memiliki derajat keabuan yang lebih besar dari batas akan diubah menjadi bernilai 1
Contoh perintah untuk melakukan thresholding:

I=imread(‘rice.tif’); J=im2bw(I,0.4); K=im2bw(I,0.5); figure,imshow(I); figure,imhist(I); figure,imshow(J); figure,imshow(K);

Intensity adjusment bekerja dengan cara melakukan pemetaan linear terhadap nilai intensitas pada histogram awal menjadi nilai intensitas pada histogram yang baru.

Perintah umum untuk melakukan pemetaan linear tersebut adalah:
J = imadjust(I,[low_in,high_in),[low_out,high_out])
dimana :
low_in   merupakan nilai intensitas yang akan dipetakan sebagai low_out high_in merupakan nilai intensitas yang akan dipetakan sebagai high_out


citra rice.tif di samping memiliki nilai kekontrasan yang rendah. Berdasarkan histogramnya, dapat diketahui bahwa citra ini tidak memiliki piksel dengan intensitas di bawah 40 dan di atas 225. Untuk memperbaikinya, kita dapat memetakan histogram secara linear sehingga diperoleh sebuah citra baru yang memiliki rentang histogram antara 0 hingga 255.

Perintah untuk melakukan intensity adjustment:

I=imread(‘rice.tif’); J=imadjust(I,[0.15 0.9],[0 1]); figure,imshow(I); figure,imhist(I); figure,imshow(J); figure,imhist(J);




Histogram Equalization

Teknik  histogram  equalization bertujuan  untuk  menghasilkan  suatu  citra  keluaran  yang memiliki nilai histogram yang relatif sama.
Contoh perintah untuk melakukan histogram equalization:

I=imread(‘rice.tif’); J=histeq(I); figure,imshow(I); figure,imhist(I); figure,imshow(J); figure,imhist(J);


Thresholding

Thresholding merupakan proses pemisahan piksel-piksel berdasarkan derajat  keabuan yang dimilikinya. Piksel yang memiliki derajat keabuan lebih kecil dari nilai batas yang ditentukan akan diberikan nilai 0, sementara piksel yang memiliki derajat keabuan yang lebih besar dari batas akan diubah menjadi bernilai 1
Contoh perintah untuk melakukan thresholding:

I=imread(‘rice.tif’); J=im2bw(I,0.4); K=im2bw(I,0.5); figure,imshow(I); figure,imhist(I); figure,imshow(J); figure,imshow(K);

Intensity Adjustment

Convert rgb2ycbcr

Convert rgb2ycbcr

Convert rgb2ycbcr

ycbcrmap = rgb2ycbcr (peta) mengubah nilai-nilai RGB dalam peta ke ruang warna YCbCr. peta harus array M-oleh-3. ycbcrmap adalah matriks M-oleh-3 yang berisi pencahayaan YCbCr (Y) dan chrominance (Cb dan Cr) warna nilai-nilai sebagai kolom. Setiap baris dalam ycbcfmap mewakili warna setara dengan baris yang sesuai di colormap RGB, peta.

YCbCr = rgb2ycbcr (RGB) mengubah gambar RGB ke gambar TrueColor setara dalam ruang warna YCbCr. RGB harus array M-by-N-oleh-3.

Jika input adalah uint8, YCbCr adalah uint8, di mana Y adalah dalam rentang [16 235], dan Cb dan Cr berada dalam rentang [16 240]. Jika input adalah ganda, Y adalah dalam rentang [16/255 235/255] dan Cb dan Cr berada dalam rentang [16/255 240/255]. Jika input adalah uint16, Y adalah dalam rentang [4.112 60.395] dan Cb dan Cr berada dalam rentang [4112 61680].

contoh sintaxnya

RGB = imread('telur_bebek');
YCBCR = rgb2ycbcr(RGB);

ycbcrmap = rgb2ycbcr (peta) mengubah nilai-nilai RGB dalam peta ke ruang warna YCbCr. peta harus array M-oleh-3. ycbcrmap adalah matriks M-oleh-3 yang berisi pencahayaan YCbCr (Y) dan chrominance (Cb dan Cr) warna nilai-nilai sebagai kolom. Setiap baris dalam ycbcfmap mewakili warna setara dengan baris yang sesuai di colormap RGB, peta.

YCbCr = rgb2ycbcr (RGB) mengubah gambar RGB ke gambar TrueColor setara dalam ruang warna YCbCr. RGB harus array M-by-N-oleh-3.

Jika input adalah uint8, YCbCr adalah uint8, di mana Y adalah dalam rentang [16 235], dan Cb dan Cr berada dalam rentang [16 240]. Jika input adalah ganda, Y adalah dalam rentang [16/255 235/255] dan Cb dan Cr berada dalam rentang [16/255 240/255]. Jika input adalah uint16, Y adalah dalam rentang [4.112 60.395] dan Cb dan Cr berada dalam rentang [4112 61680].

contoh sintaxnya

RGB = imread('telur_bebek');
YCBCR = rgb2ycbcr(RGB);

Convert rgb2ycbcr

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGfaDz4KcSBw7esoQdHloFXFn_-cwjTXYtMtTlpwEj_Hnpy9aGz_7cNb-pDGML275x3dgaiNe2RvMYyA6RPhEk0Dmi_NUN5rpqE9a73TUIk4pFZ9ilZIC5zfaZjQPLQbNxN4Y6jvRb4RI/s72-c/2.JPG

Fungsi rgb2hsi dalam matlap

Fungsi rgb2hsi dalam matlap

Fungsi rgb2hsi dalam matlap

Semoga bermanfaat artikel singkat ini.

function hsi = rgb2hsi(rgb)
%function [H,S,I] = rgb2hsi(r,g,b)
%RGB2HSI Converts RGB image to HSI

%Extract the indidividual component images
rgb = im2double(rgb);
r = rgb(:,:,1);
g = rgb(:,:,2);
b = rgb(:,:,3);

% conversion

num = 0.5 *((r - g) + (r - b));
den = sqrt((r - g).^2 + (r - b).*(g - b));
theta = acos(num./(den + eps));

H = theta;
H(b>g) = 2*pi - H(b>g);
H = H/(2*pi);

num = min(min(r, g), b);
den = r + g + b;
I = den/3;
den(den == 0) = eps;
S = 1 - 3.*num./den;
H(S ==0) = 0;

% combine all three results into an hsi image

hsi = cat(3, H, S, I);

Semoga bermanfaat artikel singkat ini.

function hsi = rgb2hsi(rgb)
%function [H,S,I] = rgb2hsi(r,g,b)
%RGB2HSI Converts RGB image to HSI

%Extract the indidividual component images
rgb = im2double(rgb);
r = rgb(:,:,1);
g = rgb(:,:,2);
b = rgb(:,:,3);

% conversion

num = 0.5 *((r - g) + (r - b));
den = sqrt((r - g).^2 + (r - b).*(g - b));
theta = acos(num./(den + eps));

H = theta;
H(b>g) = 2*pi - H(b>g);
H = H/(2*pi);

num = min(min(r, g), b);
den = r + g + b;
I = den/3;
den(den == 0) = eps;
S = 1 - 3.*num./den;
H(S ==0) = 0;

% combine all three results into an hsi image

hsi = cat(3, H, S, I);

Fungsi rgb2hsi dalam matlap

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0TaL1ZJQnxhMlN9KHwv5bbfZXpEnxOz07v7YbLR_HhyphenhyphenzFMgS1c8esJK9CvCDOfhLZxxD56_10l44oJ2mZbF5bUWGFPwNhGC5QAoqUjh1G5Lv04tQGzf4aYMKgszArdoNozQR-ksvRslI/s72-c/images.jpeg

Pengolahan citra tentang RGB2HVS

Pengolahan citra tentang RGB2HVS

Pengolahan citra tentang RGB2HVS

Untuk posting yang kedua saya akan membahas tentang rgb2hvs, rgb2hvs berfungsi untuk mengkonvert gambar dari RGB ke HVS colormap, yang berisi merah hijau biru.

Seperti ini codingnya :


RGB = imread('3.jpg');
HSV = rgb2hsv(RGB);
R=HSV(:,:,1);
G=HSV(:,:,2);
B=HSV(:,:,3);
subplot(2,2,1), imshow(R), title ('HSV R')
subplot(2,2,2), imshow(G), title ('HSV G')
subplot(2,2,3), imshow(B), title ('HSV B')
subplot(2,2,4), imshow(RGB), title ('HSV RGB')

Untuk posting yang kedua saya akan membahas tentang rgb2hvs, rgb2hvs berfungsi untuk mengkonvert gambar dari RGB ke HVS colormap, yang berisi merah hijau biru.

Seperti ini codingnya :


RGB = imread('3.jpg');
HSV = rgb2hsv(RGB);
R=HSV(:,:,1);
G=HSV(:,:,2);
B=HSV(:,:,3);
subplot(2,2,1), imshow(R), title ('HSV R')
subplot(2,2,2), imshow(G), title ('HSV G')
subplot(2,2,3), imshow(B), title ('HSV B')
subplot(2,2,4), imshow(RGB), title ('HSV RGB')

Pengolahan citra tentang RGB2HVS

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjUHi4L3rYU-DnGfmt89LCVQsbPNctGCOfotcYdWzb7mnZquRZ765wm0CRWa2eELuITKkMyNOlUhMcLFBuEU1cX9JriDO7F7q3v7rSkddqOEvXvQJSROkFhyxdme7jHjWcWKjdp6tu77c/s72-c/egg.jpg

Ilmu dasar pengolahan citra

Ilmu dasar pengolahan citra

Ilmu dasar pengolahan citra

Kali ini saya akan membahas tentang koding citra. koding citra memiliki setep by step, makanya ada banyak gambar yang akan muncul di program tersebut.

• misalkan "a" berfungsi penamaan suatu gambar supaya lebih singkat, kalau "imread" memiliki fungsi sebagai membaca gambar yang akan di proses.contohnya " a = imread ('3.jpg') ; "
• Kemudian "figure, imshow" berfungsi untuk menampilkan gambar yang sudah di baca dari imread, untuk title berfungsi untuk menamakan suatu gambar.contohnya " figure, Imshow(a), title ('Gambar asli'); "

* Jadi jika di gabung sourcodenya menjadi

a = imread ('3.jpg') ;
figure, Imshow(a), title ('Gambar asli');

Kali ini saya akan membahas tentang koding citra. koding citra memiliki setep by step, makanya ada banyak gambar yang akan muncul di program tersebut.

• misalkan "a" berfungsi penamaan suatu gambar supaya lebih singkat, kalau "imread" memiliki fungsi sebagai membaca gambar yang akan di proses.contohnya " a = imread ('3.jpg') ; "
• Kemudian "figure, imshow" berfungsi untuk menampilkan gambar yang sudah di baca dari imread, untuk title berfungsi untuk menamakan suatu gambar.contohnya " figure, Imshow(a), title ('Gambar asli'); "

* Jadi jika di gabung sourcodenya menjadi

a = imread ('3.jpg') ;
figure, Imshow(a), title ('Gambar asli');

Ilmu dasar pengolahan citra

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhP5QVTW9QbbD4s1YrvBgyjj0_xBtL5fa6ZJ8c4Z7bsmHdzrkV9D9TsR3Q5LElh_R3O859k9d_QKEpZTEZ3ZsqynYnPavnNZW_moto7JNgxfEJhKdF2B-gzjz1vAWMhyLm2Rgj1ngLgMgc/s72-c/egg.jpg

Tips Mendapatkan Pacar yang baik

Tips Mendapatkan Pacar yang baik

Tips Mendapatkan Pacar yang baik

Zaman sekarang anak muda muda sudah mulai pacaran, Seperti diketahui bahwa anak muda dikatakan gaul apabila udah sanggup bawa cewek ke tempat nongkrongnya, dan mengatakan, "kenalin, ini cewek gue...!" untuk itu saya akan memberikan tips untuk mendapatkan pacar

Ini saya kasih sedikit tips untuk mendapatkan pacar

 

- Mencari informasi tentang cewek atau cowok yang akan di pacari. bisa melalui jejaring sosial ataupun melalui teman-temannya.
- Setelah dapat informasinya, usahakan mengenalkan diri dengan hal-hal yang berhubungan
 - Jalani dengan santai tapi serius, bikin dia ngerasa nyaman ma kamu.
- Jika tedapat semacam respon positif darinya, coba tanyakan hal-hal yang lebih mendalam seperti tentang dia sukanya apa, hal favoritnya apa.
 - Jika hubungan dirasa semakin mantab, tak ada salahnya kamu memberanikan diri buat menyatakan cinta.

Zaman sekarang anak muda muda sudah mulai pacaran, Seperti diketahui bahwa anak muda dikatakan gaul apabila udah sanggup bawa cewek ke tempat nongkrongnya, dan mengatakan, "kenalin, ini cewek gue...!" untuk itu saya akan memberikan tips untuk mendapatkan pacar

Ini saya kasih sedikit tips untuk mendapatkan pacar

 

- Mencari informasi tentang cewek atau cowok yang akan di pacari. bisa melalui jejaring sosial ataupun melalui teman-temannya.
- Setelah dapat informasinya, usahakan mengenalkan diri dengan hal-hal yang berhubungan
 - Jalani dengan santai tapi serius, bikin dia ngerasa nyaman ma kamu.
- Jika tedapat semacam respon positif darinya, coba tanyakan hal-hal yang lebih mendalam seperti tentang dia sukanya apa, hal favoritnya apa.
 - Jika hubungan dirasa semakin mantab, tak ada salahnya kamu memberanikan diri buat menyatakan cinta.

Tips Mendapatkan Pacar yang baik

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqgk1l3yQ48ysWLyYFn40UNHEBRIZTEE1-mWBssD6HhYaduO3vX0-oNjBOBNdj9ayzGlHHiYICmCPkDiXsWk1dMpOok1NWGK53bxCW4QvRiXNft9B3ljK6cU7-IwtAbsL3fIYAe-ORXBw/s72-c/pasangan1.jpg

Manfaat buah Alpukat

Manfaat buah Alpukat

Manfaat buah Alpukat

Banyak kalangan orang tidak mengerti manfaat alpukat bagi kesehatan, tetapi mereka menganggap alpikat sumber lemak yang harus di hindari. Buah alpukat memiliki banyak nutrisi, seperti 173 kalori dan 30 gram lemak.

Alpukat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut sebagai avokad, alpukat merupakan buah yang sering kita jumpai di pasar pasar atau di supermarket. Buah ini memiliki banyak manfaat dan khasiat bagi manusia.

Ada banyak zat yang kaya manfaat yang terdapat di buah ini. Buah berwarna hijau ini sering dimanfaatkan untuk jus atau bahan dalam es campur maupun hidangan lainnya. Rasanya yang nikmat membuat banyak orang menyukainya. Sebagian orang takut untuk mengkonsumsinya karena dianggap memiliki kandungan lemak yang tinggi.

Banyak kalangan orang tidak mengerti manfaat alpukat bagi kesehatan, tetapi mereka menganggap alpikat sumber lemak yang harus di hindari. Buah alpukat memiliki banyak nutrisi, seperti 173 kalori dan 30 gram lemak.

Alpukat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut sebagai avokad, alpukat merupakan buah yang sering kita jumpai di pasar pasar atau di supermarket. Buah ini memiliki banyak manfaat dan khasiat bagi manusia.

Ada banyak zat yang kaya manfaat yang terdapat di buah ini. Buah berwarna hijau ini sering dimanfaatkan untuk jus atau bahan dalam es campur maupun hidangan lainnya. Rasanya yang nikmat membuat banyak orang menyukainya. Sebagian orang takut untuk mengkonsumsinya karena dianggap memiliki kandungan lemak yang tinggi.

Manfaat buah Alpukat

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEugkWjnzJq_gmupvyP14XIElNUCOUWBSfZysIY0tlGRKoi39GrxIxQw2c38WTX5Ebk3V_QTZh0IrK2jyRRJaIWuRd-ZDAiXKNbmvy7rdCVVOFtwGpWivuC3k44FFNkphfwyLp0Ajp_tM/s72-c/Buah+Alpukat1.jpg